Membaca dua kalimat syahadat merupakan rukun Islam yang pertama. Kalimat
tersebut bukan hanya pembuka bagi pelaksanaan rukun Islam yang lima,
melainkan sekaligus pernyataan ketundukan seseorang terhadap semua
aturan ketuhanan.
Allah SWT menggunakan panggilan kepada manusia sesuai dengan kedekatan dan kedudukannya. Seperti “yaa ayyuhannas”, yaa ayyuhalladzina aamanuu”, “yaa ayyuhal kafirun” dan lain-lain.
“Kamu sekali-kali tidak akan mencapai kebajikan (yang sempurna),
sebelum kamu membelanjakan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja
yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran [3]: 92).)
Sulit membayangkan anak-anak didik kita saat ini untuk dapat beretika
dengan Allah SWT, jika dalam keseharian mereka meninggalkan etika
kepada sesama dan kedua orang tuanya.
Al-Hasan al-Bashri bertutur tentang Ibnul Mubarak. Suatu saat Ibnul
Mubarak pernah datang ke tempat sumber air yang disesaki banyak orang
yang menggunakannya untuk minum. Kala itu orang-orang tidak ada yang
mengenal siapa Ibnul Mubarak.
Suatu hari, Abdullah bin Umar membeli seekor unta kurus, lalu dibawa ke
sebuah lembah yang banyak rerumputannya dan dibiarkan hidup tanpa
digembala. Tak lama kemudian, unta itu menjadi gemuk dan dibawa ke pasar
untuk dijual.
Pemberitaan prostitusi secara online sudah sering kali terjadi. Bahkan, marak dilakukan oleh para remaja saat ini. Teknologi internet
seakan-akan menjadi wadah untuk menyebarkan kemaksiatan.
Dikisahkan, orang-orang kafir terus menghalang-halangi dakwah Rasul,
dan terus menyerang serta mengolok-oloknya, sehingga Nabi merasa tidak
nyaman, bahkan resah. Dalam suasana demikian, diturunkan kepada Nabi SAW Al Qur'an surah al-Hijr ayat 97 - 99.
"Janganlah kalian berputus harapan dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah akan mengampuni semua dosa. Karena Dia Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang." (QS. al-Zumar/39: 53). "Dan tidak ada orang yang berputus harapan dari rahmat Allah kecuali orang-orang yang sesat." (QS. al-Hijr/15: 56)
Tanpa terasa, sudah 68 tahun umur kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini. Sudah banyak pula tentunya kisah-kisah yang mengalir di dalam mengisi kemerdekaan tersebut. Mungkin, Ilyas Karim satu-satunya orang yang masih hidup di dalam peristiwa bersejarah ini, yaitu menjadi Pengibar Bendera Sang Saka Merah Putih pada 17 Agustus 1945.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang penguasa diserahi
urusan kaum muslim, kemudian ia mati, sedangkan ia menelantarkan urusan
tersebut, kecuali Allah mengharamkan surga untuknya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Suatu hari, Rasulullah SAW mengutus Hathib bin Balta'ah untuk memberikan surat kepada raja Mesir yang beragama Nasrani, yakni raja Muqauqis. Surat itu berisi seruan kepada Islam.
Sabar menjalani hidup dengan segala kondisinya, tidak tergesa-gesa
mendapatkan hasil, dan tetap semangat menghadapi cobaan apa pun adalah
sikap yang bersinergi dengan sunnatullah.
Ngaku aja dech, pasti diantara kamu pernah mengalami ditolak cintanya. Tapi disini bukan berfokus kepada masalah mengapa ditolaknya, karena kali ini disini ingin membahas cara jitu dalam menolak cinta seseorang.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash RA, dari Rasulullah SAW bersabda, "Apabila ditundukkan bangsa Persia dan Romawi bagi kalian, maka kalian akan menjadi kaum seperti apa?" Abdurrahman bin Auf RA menjawab, "Kami akan mengatakan seperti apa yang diperintahkan Allah."
“Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku
perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku (berdoa kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam
keadaan hina.” (QS. Al-Mu’min 40 : 60)
Syawal telah terbit, selesai sudah pembinaan Allah kepada hamba-hamba-Nya.
Meskipun tidak dari nol, tapi yang terjadi adalah kelahiran kembali “ka yaumin waladathu ummuh” (seperti hari dilahirkan ibunya).
Tidak terasa, sudah beberapa pekan kita menjalankan ibadah puasa. Bukan
tanpa godaan kita berpuasa di jaman modern saat ini. Berpuasa di jaman
modern bukan sekadar menahan rasa lapar dan haus di siang hari.
Allah Maha Baik dan mencintai kebaikan, begitu kira-kira ungkapan santun
yang sering kita dengar. Ke-Mahabaikan Allah SWT tentu tecermin dalam
salah satu dari 99 namanya yaitu Al-Barr (Dzat Yang Maha Baik).