Bila perilaku Umar bin Khattab tampak keras dalam menyikapi orang lain, maka terhadap dirinya sendiri, ia justru lebih keras lagi. Posisinya sebagai Amirul Mukminin tidak menjadikan dirinya enggan diberi nasihat. Ia sering menangis karena takut kalau berbuat satu kesalahan atau menyimpang dari kebenaran.