Sahabat yang dikenal sebagai hakim yang adil, Syuraih bin al-Harits al-Kindi, mempunyai seorang anak yang berperkara dengan suatu kaum. Ia mengadukan perkaranya kepada sang ayah. "Ayahku, jika kebenaran itu ada padaku, adililah dan menangkanlah perkaraku. Sebaliknya, jika kebenaran itu ada pada kaum itu, putuskan kompromi dan damai saja dengan mereka," pinta sang anak.