Pages

Rabu, 04 Agustus 2010

Misteri Dibalik 17 Agustus 1945



17 Agustus 1945 merupakan hari besar kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Pada tanggal tersebut, merupakan hari paling bersejarah bagi seluruh bangsa Indonesia, karena di hari itulah awal dari sejarah rakyat Indonesia dalam memproklamasikan kemerdekaannya setelah ratusan tahun lebih di dalam naungan penjajahan, sekaligus pertanda awalnya revolusi Indonesia.

Gesture Dan Kebiasaan di Indonesia Yang Berdampak Negative di Luar Negeri




Gesture secara umum dapat diartikan sebagai gerakan isyarat untuk menyampaikan informasi-informasi tertentu dengan mempergunakan bagian-bagian tertentu dari tubuh, seperti : menganggukkan kepala yang berarti setuju, mengacungkan jempol yang berarti OK atau salut/takjub, dan lain sebagainya.

Popcorn Ternyata Berbahaya Untuk Paru-Paru




Aroma margarin pada popcorn yang khas, ternyata mengandung penyakit. Seorang karyawan perusahaan popcorn di Missouri, Amerika Serikat, dilaporkan harus menjalani transplantasi paru-paru, karena hanya 20 persen dari organ tubuhnya itu berfungsi.

Penyebabnya, karena ia terlalu sering menghirup aroma popcorn yang dipanggang dengan menggunakan microwave. Demikian diungkapkan Lembaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja Amerika Serikat di Missouri, baru-baru ini.

9 Buah Asli Made In Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg79z7hyYkqLSFrEHltV2bboqGoSiPLwSkxP-NWMDe_6L3CVwaWGnCr8DNobaos25fR8QUQCYsrVAoA0y5bRXi5kig-Sy2fjGYskrkIfBJLro7RUggnJXAx7RmpwbxITHsoRuW8PTYvLF2t/s1600/buah-buahan%5B1%5D.gif

Indonesia memang terkenal kaya dengan beragam budaya dan sumber daya alamnya. Buah-buahan berikut ini merupakan hasil yang tertanam sejak zaman dulu kala, hingga saat ini.

Pagan (My Poetry)




Pagan



Kujelang bintang

Tak kunjung datang

Kurengkuh rembulan

Tiada kehangatan

Samudera Hati (My Poetry)




Samudera Hati



T`lah kucoba selami samudera itu

Dalam dingin dan gelapnya rasa

Tiada kutemukan kehangatan dan cahya disana

Hanya sesak dan rintihan dalam amukan pilu

Gempa Duka (My Poetry)




Gempa Duka



Mendung menutupi indahnya sang surya di sore itu

Pada batas cakrawala kehidupan dunia nan terpadu

Seolah-olah menyampaikan pesan malapetaka

Yang diembannya dari langit tentang kisah dunia

Bernyawa Kembali (My Poetry)




Bernyawa Kembali



Mungkin rasa itu khan Mati

Tetapi tidak dengan Jiwanya

Karena Jiwa itu khan selalu menyentuh rasa

Untuk membangkitkan rasa itu bernyawa kembali

BOM Dilema (My Poetry)




BOM Dilema



Hari ini

Peristiwa itu datang lagi

Sudah terjadi berapa kali

Bom itu meledak kembali

Tiada Tara (My Poetry)




Tiada Tara



Aku terpanggil

Hingga menggigil

Untuk mensyukuri segala kehidupanku..

KawanKu Yang Terbaik (My Poetry)




KawanKu Yang Terbaik



Kawan..

Engkau adalah pelipur dikala kesusahan itu menghampir

Engkau adalah gelora dikala kesedihan itu erat berdesir

Hingga kaw tabur kesejukan dengan tangan kasihmu

Saling Bertemu (My Poetry)




Saling Bertemu



Ku suka saat kita bersua…

Ku senang saat kita bersama…

Sunyi Nan Damai (My Poetry)




Sunyi Nan Damai



Nyanyian itu sunyi

Damai membasuh hati

Selalu begitu saat di dekatMu

Banjir 1000 (My Poetry)




Banjir 1000



Hujan..

Titik-titik airmu ialah berkah

Bagi siapa saja yang merasa

Tiada salahmu curahkannya

Anggur CintaMu (My Poetry)




Anggur CintaMu



Anggur CintaMu mabukkanku

Tuk slalu memuji namaMu

Bersyukur & bersujud di hadapanMu

Memohon & meminta segala ridhaMu

About Me (My Poetry)




About Me



Mereka bilang aku seorang yang temprament...

Mereka juga bilang aku seorang yang egois...

Mereka pun slalu katakan aku seorang yang sensitive...

Aku berfikir... Itulah aku...

Dan aku bukan mereka...

Ada Dan Ketiadaan (My Poetry)




Ada Dan Ketiadaan



Aku tahu

Ini ialah kisah biasa dunia

Dimana kesedihan termasuk satu di dalamnya

Hidup & Aturan (My Poetry)



Hidup & Aturan


T`lah tercipta manusia untuk mengisi bumi

Tempat mengarungi kehidupan sehari-hari

Cepat Ataw Lambat (My Poetry)




Cepat Ataw Lambat



Pada pusaramu aku berkunjung

Dengan batu nisan dan rerumputan hijau

Didalam tanah itu istirahat terakhirmu

Tak Jemu (My Poetry)



Tak Jemu



Aku bersedih

Aku menangis

Setiap kali mengenang dirimu