Perbuatan yang menurut kita remeh boleh jadi istimewa di mata Allah SWT.
Perbuatan yang kita anggap mewah boleh jadi justru tidak berharga
menurut Allah SWT
Abdurrahman bin Auf adalah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat mahir dalam
berdagang. Di Kota Madinah, Rasulullah mempersaudarakan kaum Muhajirin
dengan Anshar. Abdurrahman dipersaudarakan dengan Sa’ad ibnu Arrabil
Alausari, orang yang kaya raya di daerah tersebut.
Kenapa sih harus kita yang mengalah? Kenapa sih harus kita yang
bersabar? Kenapa sih kok harus kita yang bermanis muka kepada orang
lain? Kenapa sih harus kita yang lebih giat bekerja sementara orang lain
bermalas-malasan? Kenapa sih kok harus kita yang harus selalu berbuat
baik, berbuat baik, dan berbuat baik lagi?
Peran wanita dalam kehidupan sering dianggap remeh, bahkan banyak
suami yang melakukan tindakan kekerasan kepada istrinya, hanya karena hal
yang sepele, wanita ditindas, dianiaya, bahkan sampai dibunuh, seakan
wanita merupakan makhluk yang tidak ada gunanya.
Dalam kitab Akhlaq al-Mu’min, Amr Khalid menceritakan ada
seorang anak kecil di Kota Madinah. Namanya, Umair. Dia selalu membawa
seekor burung untuk digunakan bermain-main.
Dalam Shahih Bukhari, dikisahkan "Suatu
ketika Nabi Musa AS, berseru di hadapan kaumnya, tiba-tiba ada orang
bertanya, "Adakah orang yang lebih berilmu darimu?" Musa menjawab:
"Tidak ada". Maka Allah SWT menegurnya dan menegaskan, bahwa ada orang
yang lebih berilmu darinya. Kemudian Allah SWT memberi petunjuk
keberadaan orang itu di antara pertemuan dua laut.