Rasulullah SAW bersabda, “Dunia adalah kenikmatan (sementara) dan
sebaik-baik kenikmatannya adalah wanita shalihah” (HR. Muslim). Diantara
kenikmatan adalah keindahan. Dan permata dapat dijadikan simbol
keindahan yang tertinggi. Maka, dalam hal ini wanita diibaratkan sebagai
permata.
Dalam Al Qur'an Surah al-Maidah [5]: 100, Allah menegaskan, perbuatan buruk dan menjijikkan (al-khoba'is) adalah pengkhianatan, perzinaan, korupsi, menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan, dan mengonsumsi narkoba serta zat-zat lain yang merusak. Perbuatan itu seharusnya tidak dilakukan oleh orang-orang yang
beriman yang memiliki akal sehat.
Sesungguhnya setiap pekerjaan itu harus dengan niat. Allah SWT berfirman di dalam hadis Quds : Di akhirat nanti di saat orang-orang berkumpul seluruhnya di padang mahsyar. Pada saat penghisaban, ada tiga orang yang ditanya bergiliran oleh Allah SWT, dan ini disaksikan oleh seluruh umat manusia dari sejak zaman nabi Adam sampai kita umat akhir zaman :
Manusia memiliki dua kebutuhan utama: kebutuhan jasmani dan kebutuhan ruhani. Kebutuhan jasmani, antara lain, dipenuhi dengan asupan makanan dan minuman yang halal dan thayyib (bergizi, menyehatkan), olahraga, dan tidur yang cukup.
Di tengah menyeruaknya kasus mega korupsi akibat mekarnya gejala materialisme yang ditandai dengan sikap mempanglimakan harta dan jabatan, mari renungkan sejenak sabda Rasulullah, “Di antara yang aku khawatirkan atasmu sepeninggalku kelak adalah terbukanya untukmu keindahan dunia dan perhiasannya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Setiap Muslim pasti mendambakan kehidupan yang penuh keberkahan. Berkah, dalam bahasa Arab disebut barakah, yakni kebaikan yang melimpah (al-khair al-wafir). Muslim yang mengucapkan salam berarti mendoakan hidup penuh kedamaian, kasih sayang, dan keberkahan. Hidup penuh berkah menjadi limpahan kebaikan dan selalu mendapat petunjuk Allah SWT.
Buya HAMKA berbagi kisah dalam bukunya. “Kalau saya bawa bermenung saja kesulitan dan perampasan kemerdekaanku itu, maulah rasanya diri ini gila. Tetapi akal terus berjalan; maka ilham Allah pun datang. Cepat-cepat saya baca Al Qur'an, sehingga pada lima hari penahanan yang pertama saja, tiga kali Qur'an khatam dibaca. Lalu saya atur jam-jam buat membaca dan jam-jam buat mengarang tafsir Al Qur'an yang saya baca itu. Demikianlah hari berjalan terus dengan tidak mengetahui dan tidak banyak lagi memikirkan bilakah akan keluar.”
Sahabat Rasulullah SAW, Saad Bin Abi Waqqas yang kaya dan dermawan
sedang sakit keras. Ia ingin mewasiatkan seluruh hartanya bagi
kemaslahatan umat. Rasulullah SAW melarangnya. Saad pun berniat
mewasiatkan separohnya. Itu pun tetap dilarang Rasulullah SAW.
Salah satu dari syiar Islam adalah shalat berjamaah, yaitu shalat yang
dikerjakan dengan bersama-sama, dengan menunjuk satu orang sebagai imam
(pemimpin shalat) dan lainnya menjadi makmum.
Istilah ‘premanisme’ (dari bahasa Belanda: vrijman) adalah sebutan
peyoratif yang merujuk pada kegiatan sekelompok orang untuk mendapat
penghasilan dari tindakan memeras, mengganggu, atau membunuh kelompok
lain.
Seorang pemuda yang sedang galau mendatangi seorang ulama yang bijaksana. Pemuda tersebut sudah tidak mampu lagi menjalani kehidupannya yang penuh problematika, sehingga ia pun mengadu kepada ulama tersebut.
Bekerja merupakan keniscayaan dalam hidup. Dalam suasana zaman yang
semakin sulit, kaum beriman dituntut mampu survive dan bangkit membangun
peradaban seperti sedia kala. Syarat untuk itu tidak cukup lagi
ditempuh dengan kerja keras, tetapi harus kerja cerdas.
Sering kita mendengar orang menceritakan kebaikan dirinya atau bahkan
mungkin pelakunya adalah diri kita sendiri. Apakah ini tindakan terpuji
atau tercela?
Amanah adalah bersikap adil, menempatkan sesuatu sesuai dengan
kedudukannya dan tidak mengurangi sedikit pun hak-haknya. Amanah
merupakan persaksian kepada Allah, nasihat kepada orang-orang Muslim,
dan menjelaskan kebenaran.
Pada masa khalifah Umar bin Khattab, ada seorang gubernur yang
ditugaskan di Syiria. Dia bernama Said bin Amir, ia adalah seorang
pemimpin yang baik, jujur dan sangat dicintai rakyatnya.
Lupa adalah suatu kewajaran bagi manusia. Demikian pula dalam
menghafalkan Al Qur'an. Dalam suatu diskusi dengan seorang ustad, saya
menanyakan perihal banyaknya orang yang enggan menghafal Al Qur'an
dengan alasan takut lupa.